Mengenal Deep Web

Deep Web atau ada yang bilang juga dark web adalah bagian dari World Wide Web (WWW), namun tidak muncul di mesin pencari standar seperti Google, Yahoo, atau Bing. Para pengguna internet awam dari seluruh dunia saat ini dikabarkan hanya dapat mengakses sedikit sakali konten internet, yaitu hanya 0,03 persen saja dari seluruh yang ada di Internet dengan mesin pencari standar yang ada sekarang. Menurut Sickchirpse seperti dilansir laman The Guardian. Deep web yang berisi dunia hitam dari Internet ini umumnya diakses oleh para pengguna internet yang anonim tanpa diketahui orang awam.
Internet itu dianalogikan seperti gunung es, dimana bagian atasnya hanya terlihat sedikit seperti google, yahoo, wikipedia, amazon, dan website lain yang biasa kita ketahui. Sedangkan di bagian bawahnya lebih banyak lagi dan biasanya tidak bisa diakses oleh orang awam dan tidak bisa juga diakses dengan browser standar yang kita kenal selama ini. Untuk bisa mengakses Deep web diperlukan sebuah browser khusus, salah satunya dengan TOR Browser. TOR sendiri adalah kepanjangan dari The Onion Router.
Istilah deep web pertama kali dipopulerkan oleh Mike Bergman, pendiri BrightPlanet. Sejak tahun 2001, deep web dikenal memiliki konten dan informasi yang jumlahnya jauh lebih banyak dari surface web. Istilah surface web dan deep web digunakan untuk menganalogikan dunia internet secara keseluruhan.
Karena ternyata dunia internet yang setiap hari kita akses hanyalah bagian permukaannya saja. Ada banyak sekali konten yang mungkin tidak akan pernah kita ketahui saat berselancar di internet. Deep web memuat informasi yang tidak terindeks pada mesin pencarian standar di dunia internet seperti Google Yahoo atau Bing. Diperkirakan jumlah konten yang terdapat di deep web memiliki persentasi sebanyak 96% dari total keseluruhan konten internet. Jumlah ini tentu sangat besar jika dibandingkan dengan konten surface web yang biasanya kita akses.
Sebagian besar konten yang ada di deep web berupa database hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga peneliti, pemerintahan maupun penelitian yang bersifat pribadi. Sebagian konten lainnya terdiri dari konten porno, ilegal, konten yang dibuat oleh para hacker, dokumen rahasia pemerintahan serta aneka konten ekstrim lainnya yang tidak dapat dideteksi atau disensor oleh mesin pencarian biasa.
Bahkan ada pula situs penjualan manusia dan situs penelitian yang melibatkan manusia sebagai obyek. Menemukan konten-konten ekstrim seperti eksploitasi anak sebagai obyek seks, jual beli obat-obatan terlarang, jasa pembunuh bayaran dan black market bukanlah hal yang sulit ditemukan di deep web. Intinya, dunia deep web memang sangat luas dan memuat banyak konten-konten berbahaya. Deep web memiliki informasi yang lebih besar 400 hingga 500 kali dari web biasa, dengan kapasitas informasi mencapai 7.500 TB. Hampir 95% konten di deep web bisa diakses tanpa registrasi. (Aufa Billah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Story about openSUSE.Asia Summit 2017 from Tokyo, Japan.

Aku Malu Menjadi Mahasiswa Beastudi Full S1 di STT Nurul Fikri

Makalah “Strategi Dalam Marketing Model 3.0”