Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 7, 2017

Pendidikan itu, Penting! (2)

Gambar
Melanjutkan dari tulisan sebelumnya. Ada beberapa teman yang telah menanggapi tulisan saya sebelumnya. Dan berpendapat, bahwa pendidikan apapun penting, tapi akhlaknya yang baik jauh lebih penting. Memang pendidikan itu penting. Dan saya tidak hanya memfokuskan pada satu cara untuk mendapatkan itu, yaitu pendidikan secara formal, bukan. Pendidikan bisa didapatkan melalui pendidikan formal maupun non-formal. Memang benar, orang yg berilmu harus diimbagi dengan akhlak yang baik. Jika tidak, maka salah satu contohnya sudah kita lihat di layar kaca kita saat ini. Yaitu orang-orang yang dengan kasus korupsinya tenar dimana-mana beritanya. Kenapa hal seperti itu bisa terjadi? Sudah jelas kita pasti tahu jawabannya, dikarenakan ilmu tinggi namun tidak diimbangi dengan akhlak yang baik. Mereka yang terbelit kasus tersebut, ilmu yang dimilikinya sudah tidak diragukan lagi. Gelar yang disandang pada namanya pun beragam, bahkan ada yg memiliki lebih dari satu gelar dinam

Pendidikan itu, Penting!

Gambar
: Kini, segelintir orang berpendapat. "Untuk apa menempuh pendidikan yang memakan waktu lama, sedangkan kebanyakan kisah sukses yang kita dengar berasal dari orang-orang yang tidak mengenyam pendidikan secara utuh, bahkan ada yang tidak sama sekali. Dan orang-orang yang mengenyam pendidikan tidak menjadi apa-apa". Sungguh, ini sebuah ironi. Dimana pada pendapat ini, sebuah pendidikanlah yang menjadi terpojokkan. Sesungguhnya, pendidikan itu penting untuk siapa saja, tidak mengenal, ras, maupun taraf kehidupan. Semakin Anda terdidik dan memiliki ilmu, maka derajatmu akan semakin tinggi di hadapan-Nya. Seperti yg tercantum dalam Al-Qur`an surat Al-Mujaadilah ayat 11 : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Jadi bukan pendidikan yang menjadi kambing hitam. Tetapi orang-orang yang mengemban ilmu tersebut yang terkadang tidak mensyukuri nikmat mendapatkan ilmu tersebut. Menganggap diri