PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP POLA PIKIR DAN KEPRIBADIAN ANAK
PENGARUH
TAYANGAN TELEVISI
TERHADAP POLA PIKIR DAN
KEPRIBADIAN ANAK
Disusun
Oleh :
UMUL
SIDIKOH
SISTEM
INFORMASI
0110114011
STT
TERPADU NURUL FIKRI
2014/2015
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman tidak lepas
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang.
Hingga muncul suatu alat untuk mempermudah kinerja manusia dalam
melakukan suatu hal. Zaman makin menuntut kita untutk terus
menggunakan teknologi yang semakin canggih. Sehingga munculah
televisi.
Televisi adalah suatu media
massa yang menampilkan suatu audio visual ( suara dan gambar ).
Karena televisi dapat dinikmati dengan efek suara yang lebih
mengasikan. Itulah yang membuat televisi lebih banyak diminati
dibanding media massa yang lainnya. Televisi mampu dengan cepat
menyebarkan informasi kepada masyarakat dalam jumlah yang banyak
dalam kurun waktu yang bersamaan. Berbagai acara televisi yang makin
hari makin beragam mulai dari berita sehari-hari, info seputar
selebriti, iklan, hingga sinetron yang makin lama makin kurang
mendidik.
Kini tayangan televisi banyak
meniumbulkan fenomena. Tayangan yang ada pada televisi memang
menarik, karena sudah ditambahi dengan efek atau hiasan sehingga
tayangan tersebut mampu membuat orang yang menyaksikannya terhibur
dan tertarik. Tanpa disadari televisi mampu merubah kepribadian
seseorang sedikit demi sedikit. Hadirnya televisi sudah pasti
mempunyai dua sisi dampak yang berbeda, yaitu sisi positif dan sisi
negatif. Dengan televisi kita dapat memperoleh informasi dengan
mudah dan cepat.
Selain itu televisi juga
mempermudah suatu lembaga masyarakat atau perusahaan untuk mengajak
suatu hal ataupun mengiklankan suatu produk. Tapi, televisi juga
mempunyai dampak negatif. Dampak negatif ini sangat terasa, terutama
pada anak-anak. Anak-anak ibarat suatu kertas putih polos yang
dengan mudah kita tulis sesuka hati. Semua yang mereka lihat,
rasakan, dan dengar lebih sering ditelan mentah-mentah tanpa disaring
terlebih dahulu. Anak-anak dan televisi adalah dua hal yang tidak
mudah untuk dipisahkan. Rata-rata anak-anak habiskan sebagain
waktunya hanya untuk menonton acara televisi, tanpa dia memikirkan
apakah tayangan tersebut pantas atau tidak untuk dirinya.
- RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah dipaparkan, masalah dalam karya tulis ini sebagai berikut :
- Bagaimana pengaruh media televisi terhadap pola pikir dan kepribadian anak?
- Upaya apa untuk meminimalisir dampak negatif dari media televisi terhadap perkembangan pola pikir dan kepribadian anak?
- TUJUAN PENULISAN
- Mendeskripsikan pengaruh media televisi terhadap pola pikir dan kepribadian seorang anak.
- Mendeskripsikan upaya-upaya dalam meminimalisir adanya dampak negatif terhadap pola pikir dan kepribadian anak.
- MANFAAT PENULISAN
- Memberikan penjelasan tentang pengaruh media televisi terhadap pengaruh perkembangan pola pikir dan kepribadian anak.
- Menjelaskan upaya yang dilakukan untuk meminimalisir pengaruh dampak negatif terhadap pola pikir dan kepribadian anak.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Menurut Onong (1969 50),
Komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media
yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang
tidak tampak oleh si penyampaian pesan. Pembaca
surat kabar, pendengar radio, penonton televisi dan film, tidak
tampak oleh
komunikator. Dengan demikian, bahwa komunikasi massa atau komunikasi
melalui media massa sifatnya “satu arah” (one way traffic). Pesan
disebarkan oleh
komunikator, tidak diketahui apakah pesan itu diterima, dimengerti,
atau dilakukan oleh komunikan
Fungsi komunikasi massa adalah menyiarkan
informasi (to inform), mendidik (to educate) dan menghibur (to
entertain). Fungsi utama dari televisi adalah menghibur. Televisi
yang disajikan pada segi-segi informasi dan pendidikan, hanyalah
sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan alamiah
manusia.
Menurut Ruedi Hofmann
(1999;54-58), “Lima fungsi televisi lainnya antara lain sebagai
Pengawasan situasi masyarakat dan dunia, menghubungkan satu dengan
yang lain, menyalurkan kebudayaan, hiburan, dan pengerahan masyarakat
untuk bertindak dalam keadaan darurat”. Dalam
Teori Kegunaan dan Keuntungan bahwa pemirsa televisi ternyata lebih
aktif daripada yang umumnya disangka. Televisi secara langsung dapat
mengerahkan masyarakat dengan tujuan tertentu. Sebaliknya, televisi
itu dimanfaatkan oleh pemirsa.
Sejak itu televisi mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Jika pada tahun 1964 itu di Amerika Serikat terdapat
beberapa stasiun saja, pada saat ini diseluruh Amerika Serikat
terdapat tidak kurang dari 700 stasiun televisi. Televisi yang dalam
menyiarkan pesannya itu bersifat audio visual. Kelebihan televisi
dari media massa lainnya ialah kemampuan menyajikan berbagai
kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi maupun pendidikan dengan
sangat memuaskan.
Tiga karakteristik televisi adalah: Pertama, pesan
media ini dapat disampaikan kepada pemirsanya tanpa memerlukan
bimbingan atau petunjuk. Kedua, pesan itu sampai tanpa memerlukan
pemikiran. Ketiga, televisi tidak memberikan pemisahan bagi para
pemirsanya, artinya siapa saja dapat menyaksikan siaran. Ketiga
karakteristik televisi ini akan berakibat baik bila pesan yang
disampaikan adalah pesan-pesan yang baik dan bermoral. Sebaliknya
akan menjadi bahaya besar ketika televisi menyirkan program-program
yang bobrok dan amoral, seperti kekerasan dan kriminalitas.
Para pemilik media ini demi menarik pemirsa
sebanyak mungkin, berlomba-lomba menayangkan kekerasan dan amoralitas
yang lebih banyak di layar televisi. Anak-anak yang masih suci dan
tanpa dosa menjadi pijak yang paling cepat terpengaruh oleh tayangan
televisi dan mereka menganggap bahwa apa yang disiarkan televisi
sebagai sebuah
kebenaran.
BAB
III
PEMBAHASAN
Pengertian
Media Televisi
Pengertian media televisi adalah program
khusus yang banyak dinikmati oleh banyak orang di seluruh dunia
dengan menampilkan program yang sangat menarik.
Media sendiri adalah suatu alat
untuk menyampaikan informasi komunikasi secara aktif maupun pasif.
Sedangkan Televisi berasal dari dua kata
yaitu( tele ) yang artinya jauh dan (visi) artinya pandangan, yang
bermakna pandangan jarak jauh. Namun arti secara global adalah sebuah
alat media informasi audio visual satu arah.( dalam Google )
Media yang paling popular dan
tersebar (di Amerika dan mungkin juga di Indonesia), masyarakat yang
tidak menikmati televisi telah semakin berkurang.
Di Amerika Serikat pesawat televisi rata-rata
disetel sekitar tujuh jam sehari. Ini berarti lebih dari 2500 jam per
tahun , atau 106 hari per tahun. Dalam seminggu ini berarti 47 jam,
lebih dari waktu yang digunakan orang untuk bekerja atau tidur.
Walaupun kita dapat berbeda pendapat mengenai apakah ini baik atau
buruk, kita pasti berpendapat kehidupan orang Amerika
tanpa televisi pasti akan sama sekali berbeda dari yang ada sekarang.
Selama 10 atau 15 tahun yang lalu
televisi telah berubah drastis. Selama 10 atau 15 tahun yang akan
datang perubahannya mungkin akan jauh lebih besar lagi. TV kabel (di
Amerika),
pada mulanya dirancang untuk memperbaiki penerimaan siaran, sekarang
ia telah menjadi program khusus yang di nikmati lebih dari 50 juta
ruma ( Devito 1990 ).
Pengertian
Anak-Anak
Secara umum dikatakan
anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan antara seorang
perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa
seseorang yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan
pernikahan tetap dikatakan anak.
Anak juga merupakan
cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus
cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan
Nasional. Anak adalah asset bangsa. Masa depan bangsa dan Negara
dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang. Semakin baik
kepribadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan
bangsa. Begitu pula sebaliknya, apabila keperibadian anak tersebut
buruk maka akan bobrok pula kehidupan bangsa yang akan datang.
Pada umumnya orang
berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang panjang dalam
rentang kehidupan. Bagi kehidupan anak, masa kanak-kanak seringkali
dianggap tidak ada akhirnya, sehingga mereka tidak sabar menunggu
saat yang didambakan yaitu pengakuan dari masyarakat bahwa mreka
bukan lagi anak-ank tapi orang dewasa.
BAB
IV
METODOLOGI
PENELITIAN
Pengaruh Televisi
Diantara
berbagai media massa, televisi memainkan peran yang terbesar dalam
menyajikan informasi yang tidak layak dan terlalu dini bagi
anak-anak. Menurut para pakar masalah media dan psikologi, di balik
keunggulan yang dimilikinya, televisi berpotensi besar dalam
meninggalkan dampak negatif di tengah berbagai lapisan masyarakat,
khususnya anak-anak. Memang terdapat usaha untuk menggerakkan para
orangtua agar mengarahkan anak-anak mereka supaya menonton program
atau acara yang dikhususkan untuk mereka saja, namun pada prakteknya,
sedikit sekali orangtua yang memperhatikan ini.
Jika kita melihat acara-acara yang disajika oleh
stasiun televisi, banyak acara yang disajikan tidak mendidik bahkan
bisa dakatakan berbahaya bagi anak-anak untuk di tonton. Kebanyakan
dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan
pacaran yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat
terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura (mementingkan duniawi
saja) dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang akan
menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui
apa-apa. Mereka hanya tahu bahwa acara televisi itu bagus, mereka
merasa senang dan terhibur serta merasa penasaran untuk terus
mengikuti acara demi acara selanjutnya. Sudah sepatutnya orang tua
menyadari hal seperti ini. Dibawah ini dicantumkan data mengenai
fakta tentang pertelevisian di indonesia Indonesia
tahun 2002 jam tonton televisi anak-anak 30-35
jam/hari atau 1.560 – 1.820 jam/tahun, sedangkan jam belajar SD
umumnya kurang dari 1.000jam/tahun.
85% acara televisi tidak aman untuk anak,
karena banyak mengandung adegan kekerasan,
seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka.
saat ini ada 800 judul acara anak, dengan 300
kali tayang selama 170jam/minggu padahal satu minggu hanya ada 24 jam
X 7 hari = 168 jam.
40 % waktu tayang diisi iklan yang jumblahnya
1.200 iklan/minggu, jauh diatas rata-rata dunia 561 iklan/minggu.
Terlepas dari baik buruknya tayangan televisi yang
ditonton seorang anak, pola menonton televisi
yang tidak terkontrol akan menimbulkan dampak psikologis bagi
anak-anak antara lain jadi kurang berkembang. Usia anak adalah usia
dimana si anak sedang mengembangkan segala kemampuannya seperti
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain dan kemampuan
mengemukakan pendapat. Dampak lainnya, disadari atau tidak,
perilaku-perilaku yang ditontonnya
akan menjadi satu memori dalam diri
si anak dan akibatnya si anak menjadi meniru yang bisa berkembang
menjadi karakter pribadinya di kemudian hari.
Jika
kita kaji lebih jauh, dampak negatif dari menonton tayangan televisi
berlebihan bagi anak yaitu:
Anak 0–4 tahun, menggangu pertumbuhan otak,
menghambat pertumbuhan berbicara, kemampuan herbal membaca maupun
maupun memahaminya, menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran
melalui tulisan.
Anak 5-10 tahun, meningkatkan agresivitas dan
tindak kekerasan, tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan
Berprilaku konsumtif karena rayuan iklan
Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan
bersosialisasi, menjadi manusia individualis dan semdiri
Televisi menjadi pelarian dari setiap keborosan
yang dialami, seolah tidak ada pilihan lain
Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan)
karena
kurang berkreativitas dan berolahraga
Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga,
waktu berkumpul dan bercengkrama dengan anggota keluarga tergantikan
dengan menonton
televisi,
yang cendrung berdiam diri karena asik dengan jalan pikiran
masing-masing
Matang secara seksual lebih cepat asupan gizi yang
bagus adegan seks yang sering dilihat menjadikan anak lebih cepat
matang secara seksual, ditamah rasa ingin tahu pada anak dan
keinginan untuk mencoba adegan di
televisi semakin
menjerumuskan
anak.
Beberapa kasus pada tayangan yang ada pada
televisi
Kekerasan dalam televisi
Ingat kasus pada bulan November 2006, ketika
dikejutkan oleh berita
kekerasan akibat tayangan smack down ditelevisi. Reza, seorang siswa
SD di Bandung tewas setelah di smackdown oleh tiga orang teman
sebayanya. Diceritakan bahwa ketiga anak kecil ingusan itu menghajar
Reza dengan meniru aksi gulat bebas smackdown yang saban hari
ditayangkan sebuah televisi
swasta saat itu. Kasus serupa
kembali terjadi pada awal tahun 2007 di sebuah SD Katolik di kawasan
Jakarta Timur. Seorang siswa akhirnya meninggal dunia setelah
beberapa hari menahan rasa sakit di uluhatinya akibat di-smackdown
ramai-ramai oleh
beberapa temannya yang diantaranya adalah pelajar perempuan yang
masih bau kencur itu.
Peranan orang tua dalam mengatasi dampak
negatif acara televisi
Setiap orang tua memiliki
tanggungjawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan
perkembangannya, oleh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus
bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif atau
negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu
juga mengenai hal televisi ini, yang sudah nyata dampak negatifnya,
sudah sepatutnya setiap orang tua mempersiapkan senjata untuk
mengantisipasinya. Dari begitu banyak dampak yang diakibatkan oleh
tontonan televisi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan
oleh setiap orang tua, yaitu:
a)
Pilih acara yang sesuai dengan usia anak
Jangan
biarkan anak-anak menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya,
walaupun ada acara yang memang untuk anak-anak, perhatikan dan
analisa apakah sesuai dengan anak-anak (tidak ada unsur kekerasan,
atau hal lainnya yang tidak sesuai dengan usia mereka).
b)
Dampingi dan awasi saat anak menonton televisi
Bertujuan
agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol dan orangtua
bisa memperhatikan apakah acara tersebut masih layak atau tidak untuk
di tonton dan letakan
televisi di ruangan yang setrategis
tujuanya untuk mempermudah orang tua dalam mengontrol anak dalam
menonton, serta bisa mengantisipasi hal yang tidak orang tua
inginkan, karena kecendrungan rasa ingin tahu anak-anak sangat
tinggi.
c)
Memberikan penjelasan-penjelasan pada ada anak apabila ada
tayangan televisi
yang tidak sesuai. Bertujuan untuk mengantisipasi pada anak hal-hal
yang salah arti dalam memahami suatu tayangan tersebut.
d)
Membrikan Pendidikan yang mengandung nilai-nilai agama yang
harus selalu diterapkan dan ditumbuhkan di rumah yaitu dengan cara
mengikutsertakan pendidikan keagamaan di luar jam sekolah, agar
anak-anak mendapatkan bekal nilai-nilai agama sehingga mampu berpikir
jernih, punya rencana dan masa depan yang baik. Apabila
ditumbuh-kembangkan pendidikan agama kepada anak-anaknya niscaya
apapun arusinformasi yang bersifat negative yang datang dari luar
ataupun dari kecanggihan teknologi tidak akan berpengaruh bagi
anak-anak karena sudah memiliki bekal dan filter untuk menyerap atau
menyaring informasi-informasi yang sifatnya negatif.
e)
Manfaatkan waktu yang sedikit tersebut sebagai sarana belajar anak.
Duduklah bersama anak dan diskusikan isi tayangan pilihannya. Siapkan
kegiatan alternatif pengganti agar anak tidak lagi merengek dan
kembali menonton televisi.
f)
Mengajak
anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi
serta positif dengan orang lain.
Sekali-kali refreshing untuk
menghilangkan kejenuhan akibat seringnya
enonton televisi dengan acara yang
bisa meracuni pikiran anak. Mengajak anak mengenal lingkungan
sekitar. Dengan itu anak bisa belajar dari lingkungan dan
bersosialisasi dengan orang lain.
g)
Memperbanyak membaca buku dan
meletakkan buku ditempat yang mudah dijangkau anak-anak.
Kegiatan ini sangat positif bagi
anak-anak, karena dengan membaca buku anak-anak bisa mendapatkan
pengetahuan yang positif yang sangat bermanfaat untuk
perkembangannya. Anak menjadi cerdas dengan membaca buku daripada
menonton acara televisi yang tidak layak ditonton. Hal ini merupakan
alternatif lain yang membuat anak lupa dengan seringnya menonton
televisi.
h)
Memperbanyak mendengarkan radio,
memutar kaset-kaset atau mendengarkan musik sebagai pengganti
menonton televisi. Hal
ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan mendengarkan radio
da kaset, anak akan terlatih
kemampuan mendengar. Jika dibandingkan dengan menonton televisi hanya
merangsang anak untuk mengikuti alur cerita tanpa menganalisis lebih
lanjut yang dilihat dan didengar.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang sangat
digemari anak-anak. Hal tersebut bisa membawa dampak negatif yaitu
berpengaruh terhadap perkembangan otak, menurun atau hilangnya minat
membaca, memberikan perubahan perilaku dan mental anak, meningkatkan
kriminalitas, membuat ketagihan sehingga anak malas belajar, dan
lain-lain.
Dampak negatif dari acara televisi lebih banyak
daripada dampak positifnya terhadap perkembangan anak. Perkembangan
moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungannya. Anak
memperoleh nilai-nilai moral dari lingkungannya, terutama dari
orangtuanya. Peranan orang tua dalam mengatasi dampak tersebut
sangatlah penting yaitu dalam mengawasi dan memeperhatikan
perkembangannya.
Saran
Setiap orangtua harus bisa
mengajarkan moral sejak dini, mengontrol tontonan anaknya dengan cara
mengawasi dan bisa memilih tontonan anak-anak, dewasa dam bimbingan
orangtua, sehingga dapat melakukan proteksi terhadap dampak-dampak
yang akan ditimbulkan oleh acara televisi tersebut.
Disamping itu orangtua harus bisa menjadi kontrol
bagi
pihak penyiar televisi untuk memberikan saran ataupun kritikan
tentang bahaya dampak negatif bagi pemirsanya. Peran pemerintah dan
industri penyiaran televisi agar mendesain ulang program siaran yang
sesuai dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia dan mempertimbangkan
dampak dari acara tersebut sehingga tidak berpengaruh buruk pada
anak-anak. Selain itu, adanya pengaturan acara televisi agar fungsi
dari televisi sebagai sarana informatif, edukatif, rekreatif sampai
pada penontonnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://blog.umy.ac.id/yaharisadoank/2012/01/07/pengaruh-tayangan-televisi-terhadap-sikap-dan-perilaku-anak/
Komentar
Posting Komentar